Tuesday 27 November 2012

A Letter for My Amorous Mom and Dad



Teruntuk Bunda dan Ayah tersayang,
di tempat terindah di hatiku...

                Assalamu’alaykum warohmatullahi wabarokatuhu,
                Teriring salam ta’dzim Ananda teruntuk Bunda dan Ayah tercinta.

                Terimakasih Bunda, terimakasih ayah, teruntuk semuanya. Memang ribuan ungkapan terimakasih dari nanda tak akan cukup untuk apa yang telah Bunda dan Ayah berikan. Mungkin sampai detik ini belum ada satu hal yang bisa membuat Bunda dan Ayah bangga. Nanda memohon maaf yang sangat untuk semua itu.
               
                Nanda tau, sayang Bunda dan Ayah begitu besar, dan semua itu tulus, tanpa pamrih apapun, tanpa harap mendapatkan balasan apapun, dan sampai detik ini pula, mungkin belum bisa setimpal apa yang Nanda berikan. Nanda tau, setiap SMS yang Bunda dan Ayah kirim untuk Nanda adalah sayang dalam kecemasan yang mungkin seringkali Nanda abaikan, lama membalasnya, hingga kadang mungkin tak sempat membalas. Nanda tau, yang Bunda dan Ayah inginkan adalah kebahagiaan Nanda. Nanda juga tau, setiap nasehat-nasehat Bunda maupun Ayah yang berulang disampaikan ke Nanda untuk kebaikan Nanda. Bunda, Ayah, percayalah, ketika Nanda diam bukan berarti Nanda tidak mendengarkan. Tapi Nanda sedang mencerna betul-betul apa yang Bunda atau Ayah sampaikan.

                Ketika Bunda dan Ayah memikirkan kebahagiaan Nanda ke depan, insyaallah Nanda juga mempunyai planning tentang itu....semua itu sudah ada dalam life mapping Nanda. Yang Nanda minta hanyalah restu dan doa dari Bunda dan Ayah.

“Bunda, Ayah, percayalah bahwa tak ada doa yang tertolak ketika orang tua memohon dalam doanya dengan tangisan di sepertiga malam terakhir.”

            Nanda tau doa Bunda dan Ayah selalu menyertai Nanda. Insyaallah rencana-Nya akan datang tepat waktu. Tidak terlalu awal, tidak terlambat, hanya tinggal bagaimana kita bersabar.

                Bunda, Ayah, di sini Nanda akan membangun mimpi-mimpi besar Nanda. Memang, semuanya tidak bisa instan. Semua butuh proses. Bersama orang-orang hebat yang visioner, Nanda akan membangun mimpi-mimpi itu. Keridhoan Bunda dan Ayah lah yang Nanda harapkan, karna di sana, keridhoan Allah pasti akan turut serta.

Tahukah, di sini Nanda bahagia, dikelilingi anak-anak yang mencintai Nanda. Bunda, Ayah, anggal 25 November kemarin adalah Hari Guru Nasional. Terharunya Nanda ketika anak-anak menyanyikan lagu hymne guru, membawakan bunga, dan menuliskan surat untuk Nanda.

Bunda, Ayah, tahukah apa yang membuat Nanda menjadi guru yang disayangi anak-anak? Itu karena didikan Bunda dan Ayah kepada Nanda selama ini. Yang mendidik Nanda dengan penuh kasih dan sayang serta kelembutan, hingga itulah yang Nanda berikan kepada anak-anak.

Terimakasih Bunda, Terimakasih Ayah. Nanda sayang Bunda, Nanda sayang Ayah.


Ananda